TATA CARA AQIQAH ANAK PEREMPUAN MENURUT ISLAM
Tata cara aqiqah anak perempuan tentunya perlu dikenali setiap orang tua. Momen lahirnya sang buah hati merupakan sebuah anugerah dan kebahagiaan tersendiri bagi orang tua. Melaksanakan aqiqah merupakan salah satu wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas rahmat yang telah diberikan-Nya.
Secara bahasa, aqiqah berarti memotong (bahasa arab: al qat’u). Sedangkan menurut istilah, aqiqah merupakan proses pemotongan hewan sembelihan pada hari ke tujuh setelah bayi dilahirkan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT. Hewan yang digunakan untuk aqiqah biasanya hewan ternak seperti kambing.
Tata cara aqiqah anak perempuan sebenarnya tidak jauh berbeda. Pembedanya hanyalah jumlah kambing yang dikurbankan untuk aqiqah, yaitu bagi anak laki-laki 2 ekor kambing, dan anak perempuan 1 ekor kambing.
Sebelum mengenal tata cara aqiqah anak perempuan yang benar, kamu perlu mengetahui hukumnya terlebih dahulu. Hukum aqiqah anak perempuan dan laki-laki merujuk pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah.
Yang artinya: "Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh, dicukur (rambutnya), dan diberi nama." (HR. Tirmidzi no. 2735, Abu Dawud no. 2527, Ibnu Majah no. 3165. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam kitab al-Irwa' no. 1165).
Tentang makna tergadaikan dalam hadis tersebut, pendapat para ulama adalah anak yang tidak diaqiqahkan lalu meninggal dunia, maka anak itu tidak akan memberi syafaat bagi kedua orang tuanya. Hukum aqiqah anak adalah sunah muakkad menurut jumhur ulama.
Waktu Terbaik Aqiqah
Dalam tata cara aqiqah sesuai sunah Rasulullah, waktu terbaik untuk melaksanakan aqiqah adalah di hari ke-7 setelah kelahiran bayi. Seperti yang sudah diterangkan dengan jelas pada hadis yang diriwayatkan Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah sebelumnya.
Jika bayi lahir siang hari, maka sudah termasuk hari pertama dari tujuh hari. Sedangkan jika bayi dilahirkan pada waktu malam, tidak termasuk dalam hitungan. Hari pertama adalah hari berikutnya.
Namun ada juga sebagian yang menggunakan tata cara waktu aqiqah pada hari ke-14 atau ke-21 hari setelah kelahiran bayi. Menurut Mazhab Syafi’i, aqiqah tetap dapat dilaksanakan setelah melewati hari ke tujuh kelahiran bayi.
Jika anak meninggal dunia sebelum aqiqah, Mazhab Syafi’i tetap menganjurkan aqiqah walaupun anak tersebut telah meninggal dunia sebelum hari ke tujuh.
Untuk bpk ibu yang berada di wilayah bandung,alhamdulillah aqiqah murah bandung nurul hayat siap membantu pelaksanaan ibadah aqiqah si buah hati anda. pemesanan paket kotakan atau nasi box lebih praktis dan hemat.
Komentar
Posting Komentar